Featured Articles
All Stories

Kamis, 12 Mei 2016

Demokrasi di SMP N 2 Rote Tengah 2015

Demokrasi di Sekolah - Suara pengeras mengema di depan ruang pertemuan SMP Negeri 2 Rote Tengah. “Siswa Kelas 7 dipersilahkan antri di depan Tempat Pemungutan Suara.” Siswa kelas 7 segera membentuk barisan rapi di depan ruang pertemuan. Di sana sedang diadakan pemilihan ketua OSIS SMP Negeri 2 Rote Tengah secara langsung pada tanggal 23 Oktober 2015. Pelaksanaan Pemilu OSIS ini menjadi ajang pembelajaran demokrasi langsung, terutama asas dan tata cara pelaksanaan pemilu langsung.

Demokrasi di SMP N 2 Rote Tengah 2015
Antusias siswa dalam demokrasi di SMP N 2 Rote Tengah

Jika kita menengok kembali sejarah, perubahan bangsa Indonesia di awal zaman millennium ditandai dengan adanya reformasi 1998. Keruntuhan orde lama membuat pesta demokrasi begitu menggeliat di setiap penjuru negeri. Media massa mulai bersaing ketat untuk menyampaikan informasi secara terbuka. Demokrasi semakin terkenal dengan dimulainya babak baru pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Setiap rakyat memiliki hak pilih yang sama. Mereka yang telah berusia di atas 17 tahun mendapatkan hak pilih dalam pemilu.

Dalam pemilihan langsung yang demikian dahsyat menyita perhatian publik, asas pemilu secara langsung harus dipertahankan. Istilah “luber jurdil” merupakan asas pelaksanaan pemilu secara langsung. Secara gamblang prinsip luber jurdil terdiri dari:
  • "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.
  • "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara.
  • "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
  • "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
  • "Jujur" mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih.
  • "Adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu.
Asas permilu ini wajib dipegang teguh oleh penyelenggara maupun peserta pemilu.

Persiapan untuk melaksanakan pemilu osis dilakukan oleh panitia pemungutan suara selama setu minggu. Mereka menyiapkan perangkat pemilihan umum. Kertas suara diprint sendiri dan dilipat di bawah pengawasan Pembina osis. Kotak suara dan bilik suara dibuat dari kardus bekas yang diberi cover dari Koran. Hampir setiap perangkat pemilu osis dibuat dari barang bekas. Bahkan tinta yang digunakan untuk menandai pemilih yang sudah menyalurkan hak pilih adalah tinta printer.

Sementara panitia pemungutan suara melakukan persiapan, para calon ketua osis berkampanye secara langsung setiap apel siang. Secara bergiliran para calon mendapat kesempatan menyampaikan visi dan misi sebagai calon ketua osis. Para calon ketua osis tersebut adalah Herminda Amalo, Chyrlando Lesiangi, Meyksi Julio Muskanan, dan Seni Afliana Toele. Mereka berempat berhasil menjadi calon ketua osis setelah menjalani tes bakal calon ketua osis. Persaingan ketat di antara para calon ketua membuat pemilu osis kali ini terasa lebih menarik.

Suasana riang dan santai memenuhi sekolah hari jum’at kala itu. Semangat panitia pemungutan suara tidak sia-sia. Pengorbanan mereka menyiapkan segala keperluan pemilu osis terbayarkan dengan terselanggara pemilu yang sesuai asas luber jurdil. Mereka mampu melaksanakan tugasnya masing-masing. Meja penerimaan dan registrasi pemilih sibuk menandai dan menghitung pemilih. Meja ketua panitia begitu sigap memberikan kertas suara. Sementara dua bilik suara yang disediakan terus terisis pemilih secara bergiliran. Dan akhirnya, semua siswa menyalurkan hak pilihnya. 

Perhitungan suara hasil pemilihan umum dilaksanakan hari itu juga. Semua siswa berkumpul di depan tempat perhitungan suara. Mereka bersahutkan meneriakkan calon mereka masing-masing. Sisi kiri berteriak, “Hidup Julio!” Kemudian dibalas dari sisi lain, “Chyrlan pasti menang, hidup nomor 2!” tiba-tiba suasana menjadi menegangkan karena calon ketua osis atas nama Julio dan Chyrlan saling susul perolehan suara. Teriakan pendukung calon mengiringi perhitungan suara. 

Akhirnya perhitungan suara rampung dengan hasil pemilu yang menempatkan Chyrlando Lesiangi sebagai Ketua OSIS SMP Negeri 2 Rote Tengah periode jabatan 2015-2016. Itulah pertama kalinya pemilu osis diselenggarakan secara  langsung. Anak-anak mendapat penjelasan tentang demokrasi langsung dan asas pemilu langsung. Mereka menemukan sebuah pengalaman dan pembelajaran yang bermakna dari proses pemilu osis tersebut. Begitulah cara kami, GGD Rote Ndao, mengajarkan Demokrasi kepada anak didik kami di sini.

by : Nurdiyanto Makabarong - GGD Rote Ndao
·   0